Laporan
Fisika Tanah
Hari : Kamis
Pukul : 12.00 WIB
Asisten:
: 1. Anna Bella
2. Shintya Malik
BERAT JENIS PARTIKEL TANAH (Particle Density)
KIRANA PUTRI AMALIA
1805108010016
LABORATORIUM
FISIKA TANAH
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SYIAH KUALA
DARUSSALAM,
BANDA ACEH
2019
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berat
jenis partikel tanah adalah massa partikel padatan yang di ambil secara
kolektif.jadi, berat jenis partikel tanah adalah ratio massa padatan ,tidak
termasuk ruang pori antar padatan . Particle density (penetapan berat jenis)
merupakan berat tanah kering persatuan volume partikel-partikel (padat) tanah
(jadi tidak termasuk volume pori-pori tanah). Partikel density dinyatakan dalam
berat volume tanah. Pada umumnya kisaran partikel density pada tanah mineral
kecil adalah 2,6-2,93gr/cm3. Hal ini disebabkan karena adanya mineral kuarsa
dan silikat koloida yang merupakan komponen tanah sekitar angka tersebut. Partikel density adalah berat tanah
kering persatuan volume partikel-partikel tanah (jadi tidak termasuk pori-pori
tanah). Tanah mineral mempunyai partikel density yaitu 2,65 gr/cm3.
Dengan mengetahui besarnya nilai partikel density dan bulk density, maka dapat
dihitung banyaknya persentase (%) pori-pori tanah. Kandungan bahan organik
memberikan pengaruh pada partikel density.
Partikel density adalah berat tanah kering
persatuan volume partikel-partikel tanah (jadi tidak termasuk pori-pori tanah).
Tanah mineral mempunyai partikel density yaitu 2,65 gr/cm3. Dengan
mengetahui besarnya nilai partikel density dan bulk density, maka dapat
dihitung banyaknya persentase (%) pori-pori tanah. Kandungan bahan organik
memberikan pengaruh pada partikel density. Plartikel density dapat melibihi
2,75 gram/cm3, bila dalam tanah tersebut terdapt mineral-mineral
berat seperti magnetic, granet, epidet, sirkon, turmalin dan hornblende. Besar
ukuran dan caa teraturnya partikel tanh tidak terpengaruh pada partikel
density, akan tetapi kandungan bahan organik memberi pengaruh besar pad
apartikel density.
Besarnya
ukuran partikel-partikel tanah tidak mempengaruhi particle density (penetapan
berat jenis) dan ini merupakan salah satu sebab mengapa tanah pada lapisan atas
mempunyai partikel desnity yang lebih rendah dari lapisan bawahnya. Dan
jelasnya bahwa dengan pengaruh kandungan bahan organik yang lebih tinggi
mempunyai nilai particle density (penetapan berat jenis) yang rendah dibanding
tanah yang mengandung bahan organik yang rendah, nilai particle density
(penetapan berat jenis)nya akan semakin tinggi Particle density (penetapan
berat jenis) penting diketahui karena pengaruh tentang sifat dan jenis tanah
suatu tanah dalam areal pertanian akan membuat manusia berusaha lebih
meningkatkan hasil produksinya, misalnya dalam mengetahui jenis tanahnya, maka
kita akan dapat menentukan apa yang sesuai pada areal tersebut dan cara
perolehannya.Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan pengamatan untuk
mengetahui nilai particle density (penetapan berat jenis) agar kita dapat
menentukan media tumbuh yang cocok untuk tanaman yang akan dibudidayakan.
1.2 Tujuan
praktikum
Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui nilai tingkat berat jenis
tanah atau particle density.
1.3 Manfaat
dari praktikum
Adapun
manfaat dari praktikum ini adalah agar kita dapat mengetahui tentang nilai
berat jenis susatu tanah,bahan pertimbangan dalam pengolahan suatu tanah,serta
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi particle density.
BAB
II. TINJAUAN PUSTAKA
Partikel
density dinyatakan dalam berat (gram tanah persatuan volume cm3) tanah. Jadi
bila 1 cm3 padatan tanah beratnya 2,6 gram, maka partikel density tanah
tersebut adalah 2,6 gr/cm3.Pada umumnya kisaran partikel density tanah-tanah
mineral kecil adalah 2,6-2,93 gr/cm3. Hal ini disebabkan mineral kwarsa,
feldspart, dan silikat koloida yang merupakan komponen tanah sekitar angka
tersebut. Jika dalam tanah terdapat mineral-mineral berat seperti magnetik,
garmet, sirkom, tourmaline, dan hornblende, partikel density dapat melebihi
2,75 gr/cm3. Besar ukuran dan cara teraturnya partikel tanah tidak dapat
berpengaruh dengan particle density (penetapan berat jenis). Ini salah satu
penyebab tanah lapisan atas mempunyai nilai partikel density yang lebih rendah
dibandingkan dengan lapisan bawahnya karena banyak mengandung bahan organik (
Hakim, 1986).
Faktor
yang dapat mempengaruhi berat isi tanah ialah besarnya ruang pori atau
porositas tanah, semakin besar porositas tanah dan jumlah ruang porinya maka
berat isinya akan semakin kecil. Tanah berpasir dan lempung berpasir umumnya
memiliki berat isi yang berkisar antara 1,2 – 1,8 g/cm2 sedangkan tanah yang
lebih halus umumnya kisaran Berat isinya antara 1,0 – 1,6 g/cm2 . Kandungan
bahan organik yang rendah dan kurangnya agresi tanah yang kompak akan menyebabkan
meningkatnya nilai berat isi tanah. Karena sangat dipengaruhi oleh agresi tanah
maka penentuan berrat isii tanah hanya baik apabila dilakukan dengan
menggunakan contoh tanah utuh (Nurhidayati,2006).
Partikel density
adalah berat tanah kering persatuan volume partikel-partikel tanah ( tidak
termasuk pori-pori tanah).tanah mineral mempunyai partikel density yaitu 2,65
gr/cm3.dengan mengetahui besarannya nilai partikel density dan bulk
density, maka dapat dihitung banyaknya persentase pori-pori tanah. Kandungan
bahan organic membemberikan pengaruh pada partikel density (Hardjowigeno,3003).
BAB
III. METOLOGI PERCOBAAN
3.1
Tempat dan waktu
Percobaan ini dilaksanakan di laboratorium
fisika tanah jurusan ilmu tanah fakultas pertanian universitas Syiah kuala.
Pada hari kamis, tanggal 31 oktober 2019 pukul 12.00 WIB.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum in
adalah:
A. Alat
1. Picnometer
2. Timbangan
3. Tissue
B. Bahan
1. Aquades
2. Sample
3.3 Cara kerja
Adapun cara kerja dalam praktikum ini adalah
sebagai berikut:
1.
Picnometer
kosong di timbang (a gram).
2.
Picnometer
kosong tersebut di isi dengan aquades hingga penuh dan di tutup sehingga air
naik melalui pipa kapiler,sebagian luar di keringkan dengan kertas tissue.
3.
Kemudian
picnometer yang penuh air tersebut di timbang (b gram ).
4.
Buang
seluruh air yang ada di dalam picnometer dan keingkan secara sempurna.
5.
Dimasukkan
contoh tanah kedalam picnometer sebanyak 1/3 atau 1/4, lalu timbang (c gram)
6.
Di isi
picnometer dengan aquades hingga kepipa kapiler (seluruh permukaan tanah
tertutup), lalu aduk larutan tanah + air dengan kawat sehingga tercapai tingkat
kejenuhan yang sempurna dan biarkan
selama 24 Jam.
7. Tutup picnometer yang berisi larutan dan air di timbang ( d gram )
7. Tutup picnometer yang berisi larutan dan air di timbang ( d gram )
Atau
Berat jenis partike (pb) = berat kering oven / volume padat
Porositas total = {1-bobot isi (rb)/ bobot jenis partikel (rs)}x100%
Porositas total = {1-bobot isi (rb)/ bobot jenis partikel (rs)}x100%
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
Adapun
hasil pengamatan dari praktikum ini adalah :
Diketahui
: picnometer ( a )
=31,9 gr
Picnometer + aquadest (b) =
80,9 gr
Picnometer + tanah (c)
= 42 gr
Picnometer + air + tanah (d) = 85
gr
Ditanya : Berat Jenis Partiel (ρs) ?
Berat jenis partikel (ρs)
= c-a / [(b-a) – (d-c)]
= 42-31,9 /
(80,9-31,9)-(85-42)
= 1,68 gr/cm3
4.2
Pembahasan
Dari
hasil pengamatan berat jenis partkel tanah (particle density) pada sampe tanah yang diamati yaitu sebesar
1,68 gr/cm3.karena itu tanah tersebut berada pada kisaran particle
density tanah-tanah mineral yang kecil.hal ini di sebab kan oleh penyusun
partakel ,dalam tanah ini tidak terdapat mineral-mineral yang berat seperti
magnetic,garmet,sirkom dll,yang partikel densitynya dapat melebihi dari 2,75 gr/cm3.besar
ukuran dan cara teraturnya partikel tanah
tidak dapat berpengaruh dengan penetapat berat jenis tanah.inilah yang
menyebabkan tanah lapisan atas mempunyai nilai partikel tanah yang lebih rendah
dibandingkan dengan partikel lapisan bawahnya karena banyak mengandung bahan
organik. Jika suatu tanah banyak mengandung bahan organic maka akan
mempengaruhi berat particle density nya.selain disebabkan oleh bahan organik
nilai particle density juga di pengaruhi oleh topografi.
Bahan
organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan
daripada bahan mineral. Di samping itu bahan organik tanah dapat memperbesar
porositas tanah. Particle Density tiap jenis tanah yaitu konstan dan tidak
bervariasi dengan jumlah ruang antara partikel-partikel porositas. Perbedaan
kerapatan zarah atau partikel di antara jenis-jenis tanah tidak terlalu besar,
kecuali terdapat variasi yang besar di dalam kandungan bahan organik dan
komposisi dari mineral tanah. Particle Density dapat menggambarkan partikel-partikel
tanah. Hal tersebut bergantung dari berat partikel tanah dan perhitungan
volumenya. Berat jenis butiran itu mengandung mineral atau bahan organik. Di
samping itu, penting juga diketahui dalam menetapkan gerak air dalam tanah, di
mana porositas berhubungan dengan permeabilitas untuk menentukan gerak air.
Berdasarkan uraian di atas maka penting dilakukan percobaan terhadap pengamatan
partikel density pada tanah perkebunan sehingga dapat diketahui
partikel-partikel tanah yang terkandung dan jenis tanaman yang cocok untuk
jenis tanah tersebut.
Adapun
faktor – faktor yang mempengaruhi proses particle density yaitu kadar air ,
tekstur tanah , stuktur tanah, topografi dan bahan organik ,kelima faktor
ini sangat berpengaruh dalam proses particle density dan sangat
berhubungan erat satu sama lainnya ,dan faktor- faktor ini memiliki peranan
yang amat penting .sehingga dapat kita menarik kesimpulan bahwa semua tanpa
adanya pengaruh kadar air maka proses particle density tidak berlangsung karena
air sanga mempengaruhi volume kepadatan tanah, dan jika partikel density tidak
dipengaruhi oleh tekstur dan stuktur maka volume kepadatan tanah tidak kita
ketahui karena tanah tersususn oleh fraksi pasir, fraksi liat dan fraksi debu
sehingga untuk mengetahui volume kepadatan tanah sangat dipengaruhi oleh
tekstur dan sturktur selain itu kandungan bahan organic di dalam tanah
mempengaruhi volume kepadatan tanah.
Hubungan
Partikel Density dengan kesuburan tanaman Peranan yang besar dari nilai
partikel density yaitu menjadi salah satu faktor pembatas dari pengolahan tanah
suatu lahan pertanian. Dimana partikel density yang terlalu rendah adalah
tidak baik untuk media bercocok tanam. Nilai besaran partikel density
dipengaruhi oleh adanya bahan organic, seperti mineral peyusunnya serta
komposisi padatan tanah. Tanah yang banyak mengandung bahan organic akan kecil
nilai partikel densitynya. Particle density sangatlah mempengaruhi pertumbuhan
tanaman, semakin kecil nilai particle density maka makin sedikit ruang pori suatu
jenis tanah yang secara otomatis mempengaruhi aktivitas tanaman dalam mencari
unsur hara dalam tanah.
4.3
Manfaat di bidang pertanian
Manfaat
di bidang pertanian kita dapat mengetahui tanah yang bagus untuk petanian di
tentukan dari nilai particle densitynya. Dimana partikel density yang terlalu
rendah adalah tidak baik untuk media bercocok tanam. Nilai besaran
partikel density dipengaruhi oleh adanya bahan organic, seperti mineral
peyusunnya serta komposisi padatan tanah. Tanah yang banyak mengandung bahan
organic akan kecil nilai partikel densitynya. Particle density sangatlah
mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
BAB V. PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini
adalah
1. Faktor
– faktor yang mempengaruhi proses particle density yaitu kadar air , tekstur
tanah , stuktur tanah, topografi dan bahan organic serta pengolahan
tanah.Makin tinggi kepadatan tanah maka tinggi bulk density-nya dan juga tanah
organiknya yang lebih rendah dari pada tanah mineralnya.
2. berat
jenis partkel tanah (particle density)
pada sampe tanah yang diamati yaitu sebesar 1,68 gr/cm3.karena
itu tanah tersebut berada pada kisaran particle density tanah-tanah mineral
yang kecil
3. Bahan
organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan
daripada bahan mineral.
4. Dengan mengetahui besarnya nilai partikel
density dan bulk density, maka dapat dihitung banyaknya persentase (%)
pori-pori tanah.
5. Partikel
density dinyatakan dalam berat volume tanah. Pada umumnya kisaran partikel
density pada tanah mineral kecil adalah 2,6-2,93gr/cm3.
5.2. Saran
Adapun dalam
praktikum ini di harapkan kepada seluruh mahasiswa membaca modul praktikum agar
mahasiswa mampu memahami pengertian particle density dan bagaimana menghitung
nilai berat jenis partikelnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Hardjowigwno,
s.2003.Klasifikasi Tanah Dan pedogenesis.Akademika
Pressindo.Makasar.
Hakim N.M,dkk.1986.Dasar-Dasar ilmu Tanah.Universitas
Lampung.Lampung.
Nurhidayati.
2006.Bahan Ajar Dasar-dasar Ilmu Tanah.
Fakultas Pertanian UNISMA.Malang.